Sudah menemukan jurusan dan universitas pilihanmu di luar negeri? Selamat! Selanjutnya kamu tinggal mencari informasi mengenai persyaratan masuk dari universitas tersebut.
Secara umum, persyaratan masuk universitas di luar negeri untuk jenjang S1 atau undergraduate degree terbagi menjadi tiga:
Jika kamu sudah yakin akan meneruskan pendidikan S1-mu di luar negeri, ada baiknya kamu mempersiapkan diri mulai dari jenjang SMA. Tidak masalah jika kamu bukan berasal dari SMA internasional, namun ada beberapa cara yang mungkin sedikit berbeda dari lulusan SMA internasional agar dapat diterima di universitas di luar negeri.
Kamu bisa melihat tips persiapan anak SMA untuk kuliah di luar negeri dari artikel °Ù»¨ÊÓƵ yang satu ini: Cara Melanjutkan Studi di Luar Negeri Setelah Lulus SMA.
Persyaratan masuk bisa saja berbeda-beda antar setiap jurusan, walaupun mereka berada di universitas yang sama. Persyaratan tersebut ditentukan oleh institusi yang bersangkutan untuk memastikan kamu tidak kesulitan untuk mengikuti perkuliahan nantinya. Lihat beberapa poin di bawah ini yang merupakan persyaratan umum untuk kuliah S1 di luar negeri:
1. Persyaratan Kemampuan Bahasa Inggris
Untuk membuktikan kemampuan berbahasa Inggris, kamu perlu mengikuti ujian kelancaran berbahasa Inggris yang diakui seluruh dunia. Pada umumnya sertifikat ujian yang paling sering diminta oleh institusi-institusi pendidikan tinggi di luar negeri adalah IELTS (International English Language Testing System). Universitas-universitas di luar Inggris juga menerima TOEFL. Perbedaan antara IELTS dan TOEFL dijelaskan dengan lebih terperinci di sini.
Tes IELTS di Indonesia diadakan oleh banyak penyelenggara () dan juga diadakan beberapa kali dalam satu tahun. Biasanya skor minimal yang diminta oleh universitas adalah 5.5, 6 hingga 7 (tergantung jurusan dan universitas). Berikut ini adalah tabel tentang kriteria skor IELTS yang diminta oleh sebagian besar universitas di negara-negara tujuan studi terkemuka dunia:
Negara |
Skor IELTS Minimum untuk Jenjang Undergraduate (S1) |
New Zeland |
5.5 - 6.5 |
Australia |
6.5 - 7.0 |
UK |
6.0 - 6.5 |
Canada |
6.5 |
Irlandia |
6.5 |
Jika membutuhkan persiapan terlebih dahulu sebelum mengikuti tes IELTS, kamu bisa mengikuti kelas atau kursus persiapan yang diselenggarakan oleh banyak tempat kursus bahasa asing. Oleh karena itu, disarankan untuk menentukan jurusan kuliah sedini mungkin, supaya kamu memiliki waktu yang cukup untuk mengikuti kelas persiapan tes dan mengikuti tes.
2. Persyaratan Akademis Kuliah S1 di Luar Negeri
-
Ijazah/Transkrip Nilai
Pelajar internasional yang berkeinginan untuk melanjutkan studi di luar negeri perlu menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu agar diterima di institusi pendidikan tinggi di negara tujuan. Umumnya, pelajar internasional harus dapat menunjukkan bukti melalui ijazah dan transkrip nilai bahwa mereka telah menyelesaikan pendidikan selama 12 tahun atau setara (contoh: sekolah menengah atas), mencakup pendidikan dasar dan menengah.
Ijazah dan transkrip sekolah ini akan menjadi referensi bagi universitas di luar negeri untuk menilai kemampuan akademis calon mahasiswa. Jika kamu sudah memiliki kualifikasi internasional seperti A-level, International Baccalaureate Diploma atau kualifikasi lainnya yang setara.
Namun jika kamu tidak memiliki kualifikasi tersebut, tidak perlu takut. Kamu juga tetap berkesempatan untuk diterima di universitas luar negeri. Namun, kamu harus memastikan bahwa ijazah dan transkripmu sudah terlebih dahulu diterjemahkan ke bahasa Inggris sebelum diserahkan ke pihak kampus tujuan.
Metode pengiriman transkrip bervariasi tergantung pada persyaratan universitas tujuan, namun umumnya terdapat tiga cara umum untuk mengirimkan transkrip: secara online, melalui pos, dan dengan sertifikasi oleh pihak ketiga.
-
CV Akademis
CV (curriculum vitae) atau resume biasanya mencantumkan pengalaman akademis dan profesional. Universitas biasanya akan melihat adakah hubungan pengalaman sebelumnya dengan program yang ingin kamu ikuti, bukan deskripsi rinci semua pekerjaan atau kegiatan ekstrakurikulermu. Jika ada pengalaman yang tidak relevan, lebih baik dihilangkan dari CV.
Dalam CV, fokuskan pada poin-poin seperti publikasi makalah akademis, pekerjaan dalam kelompok akademis (dibayar atau tidak), dan kegiatan sukarela yang relevan. Jangan lupa, jelaskan dengan jelas di Pernyataan Pribadi jika ada celah studi yang tidak dapat dihindari.
Baca Juga: Tips Membuat CV Beasiswa Luar Negeri
-
Statement of Purpose (Personal Statement)
Pernyataan pribadi penting untuk menunjukkan siapa kamu dan mengapa cocok untuk jurusan tertentu di universitas pilihanmu. Ceritakan asalmu, prestasimu, dan pengaruh hidupmu untuk meyakinkan universitas bahwa kamu dapat memberikan kontribusi berharga pada lingkungan belajar mereka. Cara penulisan personal statement dan motivation letter cukup berbeda, jadi pastikan kamu telah mengenal kedua formatnya dengan baik.
-
Portofolio
Penting untuk diingat, terutama bagi jurusan-jurusan kreatif seperti seni dan desain, musik, arsitektur, dan sejenisnya, mungkin akan memerlukan menyertakan portofolio. Portofolio pada dasarnya adalah kumpulan karya yang menunjukkan kemampuan, kepribadian, dan kreativitasmu. Portofolio seharusnya menceritakan perjalananmu dari awal hingga akhir, dari apa yang sudah kamu pelajari dan ciptakan hingga apa yang nantinya ingin kamu lakukan.
Tips lengkap untuk menyusun portofolio bisa kamu baca di sini. Pastikan juga untuk membaca brosur atau informasi di situs resmi universitas sebelum menyusun portofolio. Biasanya, universitas akan memberikan panduan khusus terkait penyusunan portofolio, sehingga informasi tersebut penting untuk diperhatikan agar portofoliomu sesuai dengan ekspektasi mereka.
-
Surat rekomendasi
Surat rekomendasi adalah surat di mana penulis menggambarkan dan memberikan jaminan terhadap keterampilan, sifat, dan kualitas keseluruhan dari siswa yang direkomendasikan. Surat ini dapat berasal dari sudut pandang profesional, akademis, atau personal. Untuk jenjang S1, kamu bisa meminta guru yang mengenalmu dengan baik di sekolah untuk menuliskan surat rekomendasi untuk kuliah di program studi dan universitas tujuanmu.
Selain mempersiapkan berbagai dokumen terkait persyaratan akademis dan bahasa Inggris, kamu juga perlu mempersiapkan berbagai dokumen penting yang akan dibutuhkan ketika kuliah di luar negeri. Berikut ini adalah beberapa dokumen penting yang wajib kamu persiapkan:
-
Paspor yang masih berlaku
Paspor yang masih berlaku menjadi hal yang sangat penting dalam persiapan kuliah di luar negeri. Paspor bukan hanya sebagai identitas diri, tetapi juga merupakan dokumen yang diperlukan untuk proses pengurusan visa. Dengan paspor yang valid, mahasiswa dapat melangkah ke tahapan selanjutnya dalam perjalanan studinya, termasuk pengurusan visa pelajar dan rencana perjalanan menuju destinasi kuliahnya. Keberadaan paspor yang up-to-date menjadi langkah awal yang krusial dalam memastikan legalitas dan kelancaran perjalanan akademis ke luar negeri.
-
Bukti keuangan
Untuk dapat mengurus student visa yang akan membuatmu dapat berangkat ke luar negeri untuk kuliah, kebanyakkan destinasi studi akan meminta bukti keuangan dalam bentuk tabungan atau deposito untuk menjamin bahwa kamu mampu untuk membayar biaya kuliah serta biaya hidup selama kuliah di negara tersebut. Jadi siapkan tabungan dari jauh-jauh hari jika ingin kuliah di luar negeri. Kamu dapat mencoba beragam beasiswa S1 luar negeri untuk mendapatkan keringanan biaya kuliah.
-
Visa pelajar / student visa
Ini adalah langkah terakhir yang harus kamu urus sebelum kamu dapat berangkat untuk S1 di luar negeri. Dokumen ini sifatnya WAJIB jika kamu ingin melakukan perjalanan legal ke destinasi studimu nanti untuk berkuliah.
Jika ternyata belum memenuhi persyaratan-persyaratan masuk yang diminta, atau salah satunya, kamu bisa mengambil program fondasi atau jalur masuk lainnya (tergantung saran dari universitas). Hal ini mungkin saja terjadi jika kamu berasal dari SMA non-internasional dan belum memiliki kualifikasi Cambridge ataupun IB yang biasanya menjadi syarat mutlak untuk penerimaan kuliah S1 di luar negeri. Jadi jangan khawatir, ya!
Program foundation (persiapan kuliah sarjana S1 di luar negeri) hanya berlangsung selama satu tahun. Jika menyelesaikannya dengan baik, maka bisa melanjutkan ke tingkat sarjana di tahun berikutnya.
Banyak juga universitas atau institusi pendidikan yang menyediakan program jalur (pathway), tergantung kondisi akademis yang kamu miliki, setelah menyelesaikan program jalur tersebut, maka bisa langsung melanjutkan ke tahun kedua tingkat S1 di universitas luar negeri yang memiliki kerjasama dengan program pathway yang kamu ikuti.
Penutup
Kuliah di luar negeri membutuhkan persiapan yang matang, mulai dari persiapan tes bahasa Inggris seperti IELTS atau TOEFL, serta dokumen akademis seperti transkrip nilai dan CV. Kalau kamu mengalami kebingungan dalam menjalankan proses persiapan ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor ya!
Langsung hubungi konselor berpengalaman dari IDP Education untuk mendapatkan saran serta panduan pendaftaran kuliah S1 di luar negeri secara GRATIS dari HP-mu sekarang juga!
*Artikel ini diperbaharui oleh Eky Ilmastuti pada 14 Desember 2023
Butuh bantuan mendaftar ke universitas tertentu?
Kami dapat membantumu menemukan universitas yang tepat. Konselor kami di IDP Education menawarkan konsultasi pribadi untuk mahasiswa internasional mengenai pendaftaran universitas di Australia, Inggris, Kanada, Republik Irlandia, Selandia Baru.